Sunday, March 27, 2016

Mengukur Hubungan Individu dalam Interaksi Sosial

Secara sosiologis, seorang individu baru mempunyai arti jika ia selalu mengadakan kontak dengan orang lain. Dalam hubungan itu terjadi interaksi dinamis. Dengan adanya kontak, kita akan memahami keberadaan masing-masing individu termasuk diri kita sendiri. Misalnya, apakah seseorang mempunyai hubungan baik dengan keluarganya atau dengan masyarakat sekitarnya. Manakah di antara keduanya yang akrab dengan orang tersebut, apakah keluarga atau masyarakat? Apakah orang tersebut akrab dengan kelompok primernya atau dengan kelompok sekundernya?

Untuk mengukur akrab atau tidaknya seseorang, umumnya digunakan sosiometri. Dari sosiometri itu dapat diketahui beberapa hal berikut.
1. Makin sering seseorang bergaul dengan orang lain, hubungannya akan semakin baik. Sebaliknya, makin sedikit ia bergaul berarti ia tidak memiliki pergaulan yang baik. Bahkan bila seseorang tidak pernah mau bergaul dengan orang lain, berarti ia terasing dari pergaulan, bahkan terisolir. Sering atau tidaknya seseorang bergaul disebut frekuensi dalam pergaulan.

2. Dari intim tidaknya seseorang dalam pergaulan dapat diketahui intensitas pergaulannya. Makin sering seseorang bergaul dengan temannya, berarti ia makin intim dengan temannya itu. Sebaliknya, makin jarang seseorang bergaul dengan temannya, berarti ia makin tidak intim dengan temannya itu. Banyak sedikitnya teman bergaul seseorang di dalam masyarakat disebut popularitas. Makin seseorang banyak teman maka dikatakan ia mempunyai hubungan sosial yang baik.

Dalam pergaulan, seseorang akan memilih atau menolak siapa yang akan ia jadikan teman. Tindakan ini disebut tindakan pemilihan.

No comments:

Post a Comment