Thursday, March 24, 2016

Pengertian, kegunaan dan jenis data

Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel, lambang, objek, kondisi, dan situasi. Data merupakan bahan baku informasi. Untuk mencapai suatu tujuan, si peneliti memerlukan data yang benar yang dapat diperoleh di lapangan sesuai dengan topik dalam penelitiannya.

Misalnya, setiap tahun peserta KB di Indonesia mengalami peningkatan. Ke mana peneliti harus mencari data? Data bisa didapat dari BKKBN atau dari lembaga yang terkait.

Syarat-Syarat Data
Data yang kita ambil tentu bukan data sembarangan, tetapi data yang memiliki syarat-syarat berikut.
1. Data harus objektif. Artinya, data sesuai apa adanya.
2. Data harus dapat mewakili (representatif).
3. Data harus mempunyai kesalahan baku yang kecil.
4. Data harus tepat waktu.
5. Data harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan.

Kegunaan Data
Data memiliki kegunaan sebagai berikut.
1. Mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang ada di masyarakat.
Misalnya: sebanyak 20% penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Dengan data tersebut, penanggulangannya dapat dilakukan dengan mencari solusi.

2. Membuat keputusan atau memecahkan persoalan.
Misalnya, penduduk desa A terkena wabah demam berdarah sehingga banyak yang meninggal. Penyebabnya adalah nyamuk yang bersarang di selokan rumah. Upaya yang harus dilakukan adalah mengadakan penyuluhan dan melakukan penyemprotan.

Jenis-Jenis Data
Sebelum kita mencari data, sebaiknya kita harus mengenali jenis-jenis data.
Menurut cara perolehannya
Menurut cara perolehannya, data terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang didapat langsung dari lapangan atau laboratorium, dikumpulkan, diolah oleh organisasi atau perorangan. Data ini dapat diperoleh melalui wawancara, angket, atau observasi. Contoh, petugas sensus ingin memperoleh data jumlah penduduk yang ada di kelurahan tertentu yang sudah boleh ikut PEMILU. Yang dilakukan petugas sensus adalah mendatangi setiap rumah. Kemudian, menanyakan kepada kepala keluarga berapa jumlah anggota keluarga. Berapa orang yang sudah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Setelah data dari kelurahan tersebut terkumpul, data diolah, dan selanjutnya akan diperoleh data yang konkret.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi/perorangan dari pihak lain. Data ini tidak langsung diperoleh. Data ini diperoleh dari bacaan, baik koran, majalah atau melalui perpustakaan. Misalnya, data tentang warga yang boleh ikut PEMILU, kita bisa memperolehnya dari data di biro kependudukan kelurahan setempat.

Menurut sifatnya
Menurut sifatnya, data terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka-angka. Misalnya, angka pengangguran di wilayah DKI Jakarta meningkat diakibatkan krisis moneter atau rakyat semakin sejahtera karena pembangunan berhasil.

2. Data kuantitatif adalah data berbentuk angka. Misalnya:
15 % penduduk Indonesia berada di bawah garis kemiskinan atau rata-rata 30% siswa-siswi SMA di DKI masuk Universitas Indonesia.

Menurut sumbernya
Menurut sumbernya, data dibagi menjadi data internal dan eksternal.
1. Data internal adalah data yang menggambarkan keadaan dalam suatu organisasi, seperti perusahaan, departeman, atau negara. Misalnya, data negara: berapa luas negara, jumlah penduduknya, berapa pendapatan perkapita, dan lain-lain.
2. Data eksternal adalah data yang menggambarkan sesuatu di luar organisasi atau negara. Misalnya, bagaimana perkembangan dan pendapat masyarakat tentang gagasan yang dilontarkan oleh organisasi tertentu.

No comments:

Post a Comment