Monday, March 21, 2016

Dampak Perubahan Lingkungan terhadap Makhluk Hidup

Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggalnya. Ikan di sungai membutuhkan air sungai yang bersih dan tidak tercemar. Harimau, gajah, ular, dan hewan hutan lain membutuhkan lingkungan hutan yang alami, hijau, dan rimbun. Tumbuhan di hutan membutuhkan keadaan lingkungan dengan suhu, sinar matahari, dan hujan yang cukup untuk pertumbuhannya. Lingkungan dapat berubah menjadi buruk karena beberapa hal berikut.

1. Pencemaran Sungai
Pencemaran sungai biasanya disebabkan oleh sampah dan limbah yang dibuang ke sungai. Adanya sampah menyebabkan aliran sungai menjadi tidak lancar. Jika hujan turun, air dalam sungai akan meluap karena alirannya tidak lancar. Hal ini dapat menyebabkan bencana banjir.

Selain itu, sampah yang menggunung juga menyebabkan bau yang tidak sedap. Udara di sekelilingnya menjadi tercemar. Untuk itu, agar lingkungan menjadi bersih dan sehat, hendaknya jangan membuang sampah di sungai dan tingkatkan program kall bersih (prokasih).

Sungai yang tercemar sangatlah tidak sedap dipandang dan menimbulkan bau busuk yang menyengat penciuman kita. Selain itu, sungai yang tercemar merupakan sumber dari berbagai penyakit seperti penyakit kulit dan diare.

2. Kebakaran Hutan
Saat kemarau panjang banyak hutan di Indonesia terbakar. Kebakaran hutan mengancam banyak sekali kehidupan hutan. Pohon-pohon yang terbakar akan kering dan mati. Begitu pula dengan hewan-hewan hutan, mereka akan kehilangan tempat untuk hidup dan mencari makanan. Manusia perlu memelihara dan melestarikan hutan dengan baik karena hutan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya banjir dan erosi serta sebagai tempat tinggal hewan. Apakah manfaat hutan yang lain?

Sebagai pencegah banjir, hutan akan menyerap air hujan yang turun untuk disimpan dalam tanah. Di tempat-tempat tertentu, air akan keluar sebagai mata air. Jika air hujan jatuh di tanah yang gundul, maka aliran air tidak ada yang menahannya. Akibatnya, bila hujan deras, dapat terjadi banjir.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, maka kita tidak diperbolehkan menebang pohon-pohon di hutan secara liar karena dapat mengakibatkan hutan menjadi gundul. Pembakaran hutan juga tidak diperbolehkan karena selain menimbulkan bahaya banjir, asap yang ditimbulkan juga dapat mengganggu manusia, hewan, dan lingkungan sekitarnya.

Asap tersebut dapat mengotori udara sehingga menjadi pengap dan tercemar. Asap juga dapat mengakibatkan penglihatan (mata) dan pernapasan menjadi terganggu.

3. Bencana banjir
Banjir dapat mengakibatkan kerusakan, misalnya pada rumah, harta benda, sekolah, dan berbagai tempat penting lainnya.
Banjir dapat disebabkan oleh meluapnya air sungai, danau, atau laut. Hujan yang sangat deras tanpa diimbangi dengan sistem saluran air (drainase) yang baik juga dapat mengakibatkan banjir. Selain itu, penebangan pohon di hutan yang tidak dapat dikendalikan juga dapat mengakibatkan banjir karena fungsi hutan sebagai tempat resapan air akan terganggu. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menanggulangi bahaya banjir, antara lain:
a. membiasakan untuk bersama-sama membersihkan selokan air agar saluran air menjadi lancar,
b. membiasakan untuk tidak membuang sampah di sungai tetapi di tempat sampah,
c. membuat tanggul di sekitar aliran sungai,
d. penanaman kembali hutan yang gundul (reboisasi), dan sebagainya.

No comments:

Post a Comment