Salah satu masalah makro ekonomi yang sangat penting dan hampir ditemukan pada setiap negara di dunia, yaitu inflasi. Mengingat pentingnya inflasi dalam suatu perekonomian menjadi penting bagi para pengambil kebijakan makro ekonomi. Tentunya Anda pernah merasakan harga barang atau jasa cenderung terus meningkat dalam periode tertentu, seperti sekarang ini. Secara singkat inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua jenis barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali jika kenaikan itu meluas kepada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu keadaan makin turunnya harga barang-barang, tetapi daya beli masyarakat semakin berkurang.
Dengan demikian, ada tiga ciri bahwa perekonomian dapat dikatakan inflasi, yaitu sebagai berikut.
1) Adanya kecenderungan harga untuk terus meningkat, yang berarti bisa saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnva, tetapi tetap menunjukkan tendensi yang meningkat.
2) Bahwa kenaikan harga tersebut berlangsung secara terus menerus (sustained), yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja, tetapi bisa beberapa waktu lamanya.
3) Bahwa tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat harga umum, yang berarti tingkat harga yang mengalami kenaikan itu bukan hanya pada satu atau beberapa komoditi saja, tetapi kenaikan harga secara umum.
b. Sebab-Sebab Timbulnya Inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Adapun penyebab timbulnya inflasi, di antaranya sebagai berikut.
1) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation) atau Inflasi Sisi Permintaan
Inflasi Tarikan Permintaan adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya kenaikan permintaan agregate demand yang terlalu besar dibandingkan dengan penawaran atau produksi agregat barang-barang. Hal ini dikarenakan pemanfaatan sumber daya yang telah mencapai tingkat maksimum tidak dapat ditingkatkan secepatnya untuk mengimbangi permintaan yang semakin meningkat atau bertambah.
Menurut kaum monetaris bahwa kenaikan permintaan diakibatkan oleh bertambahnya jumlah uang yang beredar di masyarakat. Adapun menurut kaum keynesian bahwa kenaikan permintaan disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumsi, investasi, dan pengeluaran pemerintah.
2) Inflasi Dorongan Biaya (Cost Push Inflation) atau Inflasi Sisi Penawaran
Inflasi Dorongan Biaya adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi yang pesat dibandingkan dengan produktivitas dan efisiensi sehingga menyebabkan perusahaan mengurangi supply barang dan jasa ke pasar atau Inflasi Dorongan Biaya adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya restriksi atau pembatasan terhadap penawaran dari satu atau lebih sumber daya yang mengalami kenaikan atau dinaikan.
3) Inflasi Struktural ( Structural Inflation)
Inflasi Struktural adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya berbagai kendala atau kekuatan struktural (structural rigidities) yang menyebabkan penawaran di dalam perekonomian menjadi kurang atau tidak responsive terhadap permintaan yang meningkat.
4) Inflasi Domestik (Domestic Inflation)
Inflasi Domestik adalah inflasi yang berasal dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena pengaruh kebijakan ekonomi yang terjadi di dalam negeri, seperti terjadinya defisit anggaran belanja negara yang terus menerus atau mencetak uang baru. Hal ini menyebabkan jumlah uang yang dibutuhkan di masyarakat melebihi transaksinya sehingga nilai uang menjadi rendah dan harga barang meningkat.
5) Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Inflasi Luar Negeri adalah inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga barang ekspor, seperti teh atau kopi di luar negeri (negara tujuan ekspor) yang harganya mengalami kenaikan dan membawa pengaruh terhadap harga di dalam negeri.
No comments:
Post a Comment